Jumat, 21 November 2014

Monjali ( Monumen Jogja Kembali )


Hai kali ini saya mau bagi-bagi cerita tentang salah satu tempat yang bisa dijadikan tempat wisata, dan ga hanya itu loh, tempat wisata yang satu ini sangat bagus dikunjungi karena mempunyai nilai edukasinya.
Monumen Jogja Kembali

 Ya tempat ini menyimpan banyak sejarah yang bisa kita pelajari tentang indonesia.
Saat itu aku sedang mengikuti seleksi tes beasiswa perguruan tinggi swasta di yogyakarta, dan setelah selesai tes tulis dan wawancara aku dan temanku berniat untuk mengunjungi Monumen Jogja Kembali yang tak jauh dari Universitas Teknologi Yogyakarta. Dari depan kampus 1 itu aku dan temanku menyebrangi jalan, cukup hati-hati memang karena tak ada penyebrangan jalan disini, dan kendaraan dengan kecepatan yang cukup tinggi ditambah lagi jalan disini 4 jalur. Kita sudah menyebrangi jalan, dan saatnya naik angkutan umum seperti bus ¾ gitu, karena ini jalur bener-bener ga bisa berhenti sembarangan kayanya, kita cukup sulit buat memberhentikan bis ¾ ini. Tapi untung ada yang berhenti dan kita juga langsung naik karena diburu-buru sama keneknya. Nah dari situ kita ke terminal jombor kita Cuma ngasih Rp. 4000 (2 orang) soalnya emang deket dari sana tuh, sebenernya bisa jalan sih Cuma karena kepepet ya kita cari cepet aja hehe. Nyampe terminal jombor kita langsung ke halte bis trans jogja ngambil rute 2b atau bisa juga pake 2a. Cuma karena waktu itu bis nya lebih cepet 2b jadi kita naik 2b hehe. Cuma Rp. 3000 per orang, nah kita pas nyampe dihalte monjali langsung turun dan langusung ke tempat tiket yaitu Rp. 10.000 per orang.
Taman Lampion
Sebenernya sih kita berdua emang salah ngambil moment, harusnya kalau kesini tuh bagusnya malam, soalnya lampu lampionnya bakalan terang dan indah, Cuma ya mau gimana lagi haha. Pas masuk kita langusung duduk sejenak soalnya lumayan cape hhe, terus ga lama kita masuk ke dalam monumen. Didalam monumen kita bakalan tau sejarah-sejarah indonesia. Ada foto-foto presiden-presiden dari masa kemasa yang ukurannya gede banget, teks proklamasi  dan ada sekitar 1000 koleksi diorama yang mengisahkan serangan umum 1 maret 1949. Oh ya monumen ini mirip dengan gedung juang 45 yang berada di jakarta. Monjali ini bagus untuk kita apalagi bagi usia anak-anak, remaja ataupun dewasa. Kita bisa mengajarkan dan mengenalkan tentang sejarah indonesia khusunya kepada anak-anak baik SD, SMP/MTs, SMA/SMK/MA. Monjali punya nilai edukasi yang tinggi loh J kita juga bisa ko bagi yang suka foto-foto bisa ngambil momen foto bersama , dan juga ada beberapa permainan yang bisa kita nikmati di sekitar gedung monjali ini. 





 





Minggu, 16 November 2014

Waktu mengubah segalanya

Waktu dapat menghentikan semuanya, waktu mengubah segalanya.

Semua ada masanya, masa yang tidak pernah kita ketahui akan seperti apa. Tapi inilah keadaan saat ini yang terjadi. Waktu bisa merubah siapapun. Seperti merubahku menjadi sosok yang lebih tegar dan lebih kuat.
Saat itu beberapa tahun yang lalu, aku menjalani hubungan lebih dari seorang teman. Ya, saat itu aku benar-benar jatuh hati pada seseorang yang telah setahun aku kenal. Dia semakin dekat ketika kita memasuki sekolahan yang sama. Hingga aku tak bisa menolaknya untuk jadi kekasihnya. Karena memang aku sudah sangat jatuh hati padanya. Ketika kita menjalani hubungan ini, aku semakin menyayanginya lebih dari siapapun, hingga pada saat yang tidak tepat dia memutuskan untuk kembali kepada mantan kekasihnya karena alasan sesuatu. Jujur sesungguhnya aku tidak ingin ada kata perpisahan diantara kita, aku tidak ingin dia menjadi bagian dari orang lain. Aku ingin dia tetap disampingku untuk waktu yang lebih lama lagi. Namun, hatiku kecilku terlalu mudah untuk dipinta, saat dia memintaku keputusan, saat itulah aku menyadari bahwa cinta tak harus memiliki, dan aku juga tahu bahwa cinta yang sesungguhnya adalah merelakan kebahagiaannya, membiarkan dia memilih jalannya sendiri. Meskipun aku sangat berat, namun ini harus kulakukan, karena aku tidak bisa berbuat banyak akan cinta. Beberapa minggu dia terus mengirimi pesan padaku, sesekali dia selalu menyelipkan kata “aku kangen kamu” “aku sayang kamu”. Sejujurnya aku benar-benar tidak bisa menghilangkan rasa cinta ini. Hingga beberapa bulan kemudian aku lost contact dengannya. Tidak aneh memang kalau dia sampai lost contact, aku tau pasti dia sudah kembali bersama cintanya sebelum cintaku.
Beberapa bulan setelah itu aku sangat terpukul, setiap malam aku menangis, setiap mendengarkan lagu apapun aku selalu berlinang air mata, fikiranku selalu tidak fokus, terkadang aku jatuh sakit sampai rankingku dikelas saat semester pertama menurun drastis. Sesungguhnya aku selalu mencoba untuk tidak terlalu memikirkannya, tapi apalah hati aku yang tak bisa melupakan semuanya. Waktu demi waktu berjalan, hingga aku pada akhirnya ada seseorang yang bisa membuatku kembali bersinar seperti mentari pagi.
Detik ini, saat aku menuliskan cerita ini, aku menyadari bahwa waktu pasti akan mengubah semuanya. Rasa cinta bisa berubah seperti air yang tidak punya rasa manis, asam atau pahit. Hari ini aku menyadari tak ada lagi rasa yang sama seperti dulu. Cinta itu telah hilang.

Cinta itu tidak dipaksakan, dan melupakan juga tidak untuk dipaksakan. Karena waktu akan mengubah semuanya. Mengubah sesuatu yang kita tidak pernah tau.Ini ceritaku, cerita tentang cinta beberapa tahun yang lalu yang telah berlalu sejak lama.

Selasa, 04 November 2014

Wisata ke Pantai Menganti


Pasir putih
Pantai Menganti dengan pasir putihnya 

Pantai menganti... tidak terlalu banyak orang yang mengenal panti indah di jawa tengah ini. Pantai menganti terletak di kabupaten Kebumen- Jawa Tengah.
Hanya sekedar berbagi pengalaman saja. Jujur sudah lama saya ingin sekali menginjakan kaki di pantai tersebut. Karena kaka saya selalu memperlihatkan foto-fotonya kepada saya. Saat itu saya baru saja lulus dari jenjang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan di salah satu sekolah di SMKN 3 Kuningan di Jawa Barat. Setelah jadwal saya hampir kosong , saya berangkat menuju Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah bersama ayah saya. Sudah menjadi kebiasaan ayah saya selalu pulang-pergi Kebumen-Kuningan. Dan kebetulan karena ibu saya asli kebumen, kaka saya juga melanjutkan pendidikan sarjana di kota beriman ini.
Singkat cerita, saya sudah merencanakan planning ke pantai menganti bersama ovi teman saya yang berada di kota beriman ini. Sebenarnya saya sedikit ragu sih, soalnya saya selalu dibilangin sama kaka jangan berangkat naik motor berdua sama temen perempuan ke pantai menganti. Katanya sih kasihan diperjalanannya. Tapi apa boleh buat, karena saya adalah orang yang nekat ya jadilah saya berangkat karena saya sudah mendapatkan izin dari ayah. Menurut kaka saya memang perjalanan ke pantai menganti ini cukup apa ya amazing sih, habisnya katanya jalannya berliku naik turun bukit. Pokonya jalannya katanya tuh ekstrim. Tapi inilah saya selalu mencoba hal-hal baru. Akses menuju pantai menganti ini memang cukup sulit untuk para penikmat pantai yang tidak membawa kendaraan pribadi. Jadi disarankan membawa kendaraan pribadi semacam motor atau mobil jenis avanza atau yang lebih kecil dari avanza misal jazz atau sejenisnya. Karena jalan menuju pantai awalnya memang cukup besar sejenis jalan desalah, Cuma pas sudah masuk keperkampungan dan semacam hutan apalagi dengan kondisi jalan yang berlikaliku penuh tanjakan dan turunan cukup sulit apabila membawa kendaraan yang terlalu besar, ditakutkan apabila dari arah yang berlawanan ada kendaraan yang sama seperti mobil bertemu mobil itu benar-benar haru berhati-hati, tidak diperkenankan membawa kendaraan dengan kecepatan tinggi.
Ah kelamaan ngomong haha..
Sekitar jam 7 saya menjemput teman saya si ovi di pertigaan kewedusan. Dan lanjut menuju arah jalan baru yang mau menuju ke terminal kebumen, maklum cari jalan yang ngga ada polisi hehe soalnya saya belum punya sim haha.
Lanjut sampai perempatan habis jalan baru terminal , saya ambil arah kanan yang mau menuju ke arah sruweng, tapi saat kita menemukan lampu merah yang ada papan arah petanahan tidak jauh dari terminal kebumen, kita ambil arah menuju ke petanahan ( belok kiri ).  Lanjut terus ikuti petunjuk mengikuti jalur menuju ke pantai petanahan, tapi setelah diperempatan pantai petanahan kita belok ke kanan  menuju ke daerah apa ya saya lupa , pokonya ada papan petunjuknya ko ambil arah yang mau menuju ke pantai shuwuk. Setelah lewat pantai shuwuk terus kita bakal ngelewati pantai karang bolong, nah disitu ada pertigaan , ambil arah kiri dan kita mulai deh yang namanya jalur turun naik bukit nan tikungan yang terjal. Terus ikuti jalan, kita juga bakal ngelewati spanduk yang bertulisan selamat datang di pantai pancoran, tapi kita tetep ikuti jalan, baru deh kalau ada spanduk di sebelah kiri jalan yang tulisan “Selamat datang di pantai menganti” baru kita belok kiri.
Ga jauh dari belokan tadi, sudah ada penjaga tiket, cukup murah ko kurang dari 4000/orang itu pun sudah termasuk parkir motor.
Oh ya jangan kawatir kalau seandainya kehabisan bahan bakar, soalnya banyak juga yang berjualan bensin eceran dijalan menuju ke pantai menganti. Sampai di pembelian tiket kita lanjut, nah disini nih pemandangan udah mulai kelihatan, angin juga udah mulai kerasa banget pokonya. Terus ikuti jalan dan kita bakalan nemuin yang namanya view yang bener-bener indah banget. Tapi saya lupa ga ngambil moment ini, soalnya maklum lagi nyetir dan males buat berhenti, kepengen nyampe di pantainya hehe..
pokonya keren banget deh, buat para pecinta fotograper wajib banget deh, masih alami juga loh kalu dilihat-lihat. Nah nyampe ujung jalan aspal, kita langusung naro motor di tempat yang udah disediain. Nyampe parkiran dan udah ngestandarin motor,malah pusing naro helm . ini loh helm saya ga muat di kunci dijok, sebenernya saya malu banget pake helm ini, bukan karena apa-apa , lah cewe ko pake helm fullface, hemmmm maluu lah L gara-gara kaka saya ini tuh ( maaf curhat ). Nah akhrinya saya dan ovi berkunjung ke warung depan parkiran buat nitipin helm, ya modus aja sih beli minuman yang ujung-ujungnya nitipin helm wkwk. Tapi gapapa, disini pedangannya ramah-ramah ko, baik-baik pula J
Saya juga sempet nanya ngobrol-ngobrol gitu sama mba yang punya warungnya, dan saya dikasih tau kalau ikutin jalan keatas viewnya lebih bagus lagi. Ga pikir panjang kita berdua langsung ke atas, buset ini cape juga ya nanjak mana jalan kaki lagi hmm... untung tadi beli minum haha.
Nah, udah bercape-cape selama perjalanan menuju ke pantai menganti ditambah jalan kaki nanjak pula, akhirnya sampai deh di atas, ga jauh dari mercusuar. Sumpah ya siapapun yang kesini pokonya ini tuh indah banget, subhanallah ... allahu akbar... amazing banget pokonya.
Dari atas sini, kita bisa lihat bukit dipinggir laut yang indah banget. Ini tuh perpaduan yang sempurna banget, bukit sejenis tebing yang hijau alami ditambah air laut yang biru , wooow banget. Kita juga bisa lihat ada sejenis rumah yang terbuat dar sejenis kayu jati gitu, indah banget kayanya sih ini sejenis homestay apa villa ya, tapi lebih ke villa sih hehe.. oh iya, dari sebelah mercusuar kita juga bisa lihat karang yang di serbu ombak yang ga terlalu jauh dari bibir pantai. Nah kita lanjut lagi nih, ke sebelah kanan turun sedikit dari mercusuar. Ternyata bagus banget, inisiatif yang bagus banget, ternyata penduduk sekitar membuat tempat sejenis tempat duduk yang diatapi jerami, wah pasti so sweet banget kalau kesini sama seseorang yang spesial sambil lihat sunset atau sunrise. Ya walau tempat duduk ini dibandrol sekitar Rp. 5000/ tempat duduk dan Rp. 10.000/ tempat berteduh yang cukup besar .
Ini kaki saya dan kaki teman saya, viewnya bagus kan?

Nah kaki aku ga pernah mau diem kalau udah kaya gini tuh, aku ngajak ovi buat turun dari perbukitan menuju ke tempat landai dibawah, ada tempat yang bagus banget viewnya. Rerumputan jepang yang alami, ditambah desir ombah yang cukup ganas ya maklum lah namanya juga masih keluarga pantai selatan jadi ombaknya cukup ganas. Oh ya disini tuh bagus banget buat ambil moment apalagi yang suka groufie atau selfie. Nah kita tuh habis dari situ jalan lagi ke arah bawah lagi, kita jalan di batu karang yang ga terkena air laut. Ada sejenis mata air ga jauh dari batu karang ini, dan kita juga sampai ke ujung karang ini, sumpah pas nyampe diujung karang yang kita tinjakan, kita lihat air ombaknya jernih banget pokonya amzing deh. Pas kita lagi foto-foto ternyata ada yang baru datang loh,  wah ada yang mau prewedding nih, pakaian khas gaun pengantin dan jas dan beberapa fotographer. 
Dari pinggir atas 

Waktu udah nunjukin pukul 12.00 kita berdua mau ke pantai menganti yang dekat parkiran itu loh, tapi sebelum kesana tepatnya di atas itu kan ada saung , nah kita lihat ada kelapa dwegan, ya kita duduk dulu sambil santai-santai sebentar lah hehe. Udah gitu kita lanjut menuju ke pasir putihnya, eh diperjalanan ga jauh dari tempat tadi kita beli kelapa muda, aku lihat ada burung bagus deh, warnanya hijau gitu campur warna kuning apa orange ya lupa, pokonya bagus. Lanjut kita tuh turun dari bukit menuju ke pasir putih, nah disana kita main pasir sebentar dan paling lama itu lihat-lihat bulu babi sama sejenis bintang laut, Cuma bintang lautnya beda gitu deh. Kita juga mencoba memegang bulu babi sama bintang lautnya, awalnya sih ragu soalnya takut ga boleh dipegang takut ada racun atau apa kalau dipegang, tapi pas kita deketin beberapa anaknya nelayan katanya gapapa kalau kita pegang juga, mereka ngambilin terus naro ditangan kita berdua. Dan lama-lama ya ngambil sendiri yang lebih besar , Cuma kepengin tau rasanya ambil dengan tangan sendiri, oh iya terumbu karang disini juga bagus-bagus, ikannya juga bagus-bagus kalau seandainya kita tepat waktunya untuk berkunjung kesini, menurutku ya kalau mau datang kesini lebih baik saat musim surut air laut, atau musim panas lah. Biar lebih greget gitu biar bisa ke batu karang dan biar bisa lihat terumbu karang serta jenis jenis mahluk kecilnya. Kalau musim hujan, kemungkinan air bakalan pasang dan itu ga bagus menurut aku, soalnya ombaknya juga gede. 

Kebumen


Terumbu karang
cantik kan?

Jembatan yang tidak jauh dari pantai shuwuk dan karang bolong
saya melewati jembatan ini, viewnya bagus banget.

Nah setelah itu sekitar pukul 1 kita tuh kembali lagi ke pusat kota. Kalau pulangnya sih lumayan cepet sih ya, sekitar 1- 1,5 jam soalnya udah hapal jalanya, tapi pas berangkat lumayan lama. Maklum baru pertama ke pantai menganti dan ga tau jalan hehe.  Oh iya kalau ke pantai menganti bisa 3 jalur kalau aku ga salah. 1. Lewat jalur petanahan 2.Gombong 3. Ijo (perbatasan Banyumas-Kebumen) .Tapi lebih mudah pake jalur gombong dan lebih cepet. Biaya yang dikeluarin juga ga terlalu banyak kalau ke pantai menganti hehe. Oh iya kebanyakan pengunjung yang datang ke pantai menganti masih pribumi warga kebumen, tapi ada juga yang dari solo dan jogja, soalnya kalau ga salah baca itu juga salah satu jalur alternatif ke jogja kalau jalur utama macet.


Sekian dan terimakasih. Maaf kalau ada salah-salah informasi.

Jumat, 21 November 2014

Monjali ( Monumen Jogja Kembali )

Diposting oleh Elsa Dwi Juliana 0 komentar

Hai kali ini saya mau bagi-bagi cerita tentang salah satu tempat yang bisa dijadikan tempat wisata, dan ga hanya itu loh, tempat wisata yang satu ini sangat bagus dikunjungi karena mempunyai nilai edukasinya.
Monumen Jogja Kembali

 Ya tempat ini menyimpan banyak sejarah yang bisa kita pelajari tentang indonesia.
Saat itu aku sedang mengikuti seleksi tes beasiswa perguruan tinggi swasta di yogyakarta, dan setelah selesai tes tulis dan wawancara aku dan temanku berniat untuk mengunjungi Monumen Jogja Kembali yang tak jauh dari Universitas Teknologi Yogyakarta. Dari depan kampus 1 itu aku dan temanku menyebrangi jalan, cukup hati-hati memang karena tak ada penyebrangan jalan disini, dan kendaraan dengan kecepatan yang cukup tinggi ditambah lagi jalan disini 4 jalur. Kita sudah menyebrangi jalan, dan saatnya naik angkutan umum seperti bus ¾ gitu, karena ini jalur bener-bener ga bisa berhenti sembarangan kayanya, kita cukup sulit buat memberhentikan bis ¾ ini. Tapi untung ada yang berhenti dan kita juga langsung naik karena diburu-buru sama keneknya. Nah dari situ kita ke terminal jombor kita Cuma ngasih Rp. 4000 (2 orang) soalnya emang deket dari sana tuh, sebenernya bisa jalan sih Cuma karena kepepet ya kita cari cepet aja hehe. Nyampe terminal jombor kita langsung ke halte bis trans jogja ngambil rute 2b atau bisa juga pake 2a. Cuma karena waktu itu bis nya lebih cepet 2b jadi kita naik 2b hehe. Cuma Rp. 3000 per orang, nah kita pas nyampe dihalte monjali langsung turun dan langusung ke tempat tiket yaitu Rp. 10.000 per orang.
Taman Lampion
Sebenernya sih kita berdua emang salah ngambil moment, harusnya kalau kesini tuh bagusnya malam, soalnya lampu lampionnya bakalan terang dan indah, Cuma ya mau gimana lagi haha. Pas masuk kita langusung duduk sejenak soalnya lumayan cape hhe, terus ga lama kita masuk ke dalam monumen. Didalam monumen kita bakalan tau sejarah-sejarah indonesia. Ada foto-foto presiden-presiden dari masa kemasa yang ukurannya gede banget, teks proklamasi  dan ada sekitar 1000 koleksi diorama yang mengisahkan serangan umum 1 maret 1949. Oh ya monumen ini mirip dengan gedung juang 45 yang berada di jakarta. Monjali ini bagus untuk kita apalagi bagi usia anak-anak, remaja ataupun dewasa. Kita bisa mengajarkan dan mengenalkan tentang sejarah indonesia khusunya kepada anak-anak baik SD, SMP/MTs, SMA/SMK/MA. Monjali punya nilai edukasi yang tinggi loh J kita juga bisa ko bagi yang suka foto-foto bisa ngambil momen foto bersama , dan juga ada beberapa permainan yang bisa kita nikmati di sekitar gedung monjali ini. 





 





Minggu, 16 November 2014

Waktu mengubah segalanya

Diposting oleh Elsa Dwi Juliana 0 komentar
Waktu dapat menghentikan semuanya, waktu mengubah segalanya.

Semua ada masanya, masa yang tidak pernah kita ketahui akan seperti apa. Tapi inilah keadaan saat ini yang terjadi. Waktu bisa merubah siapapun. Seperti merubahku menjadi sosok yang lebih tegar dan lebih kuat.
Saat itu beberapa tahun yang lalu, aku menjalani hubungan lebih dari seorang teman. Ya, saat itu aku benar-benar jatuh hati pada seseorang yang telah setahun aku kenal. Dia semakin dekat ketika kita memasuki sekolahan yang sama. Hingga aku tak bisa menolaknya untuk jadi kekasihnya. Karena memang aku sudah sangat jatuh hati padanya. Ketika kita menjalani hubungan ini, aku semakin menyayanginya lebih dari siapapun, hingga pada saat yang tidak tepat dia memutuskan untuk kembali kepada mantan kekasihnya karena alasan sesuatu. Jujur sesungguhnya aku tidak ingin ada kata perpisahan diantara kita, aku tidak ingin dia menjadi bagian dari orang lain. Aku ingin dia tetap disampingku untuk waktu yang lebih lama lagi. Namun, hatiku kecilku terlalu mudah untuk dipinta, saat dia memintaku keputusan, saat itulah aku menyadari bahwa cinta tak harus memiliki, dan aku juga tahu bahwa cinta yang sesungguhnya adalah merelakan kebahagiaannya, membiarkan dia memilih jalannya sendiri. Meskipun aku sangat berat, namun ini harus kulakukan, karena aku tidak bisa berbuat banyak akan cinta. Beberapa minggu dia terus mengirimi pesan padaku, sesekali dia selalu menyelipkan kata “aku kangen kamu” “aku sayang kamu”. Sejujurnya aku benar-benar tidak bisa menghilangkan rasa cinta ini. Hingga beberapa bulan kemudian aku lost contact dengannya. Tidak aneh memang kalau dia sampai lost contact, aku tau pasti dia sudah kembali bersama cintanya sebelum cintaku.
Beberapa bulan setelah itu aku sangat terpukul, setiap malam aku menangis, setiap mendengarkan lagu apapun aku selalu berlinang air mata, fikiranku selalu tidak fokus, terkadang aku jatuh sakit sampai rankingku dikelas saat semester pertama menurun drastis. Sesungguhnya aku selalu mencoba untuk tidak terlalu memikirkannya, tapi apalah hati aku yang tak bisa melupakan semuanya. Waktu demi waktu berjalan, hingga aku pada akhirnya ada seseorang yang bisa membuatku kembali bersinar seperti mentari pagi.
Detik ini, saat aku menuliskan cerita ini, aku menyadari bahwa waktu pasti akan mengubah semuanya. Rasa cinta bisa berubah seperti air yang tidak punya rasa manis, asam atau pahit. Hari ini aku menyadari tak ada lagi rasa yang sama seperti dulu. Cinta itu telah hilang.

Cinta itu tidak dipaksakan, dan melupakan juga tidak untuk dipaksakan. Karena waktu akan mengubah semuanya. Mengubah sesuatu yang kita tidak pernah tau.Ini ceritaku, cerita tentang cinta beberapa tahun yang lalu yang telah berlalu sejak lama.

Selasa, 04 November 2014

Wisata ke Pantai Menganti

Diposting oleh Elsa Dwi Juliana 0 komentar

Pasir putih
Pantai Menganti dengan pasir putihnya 

Pantai menganti... tidak terlalu banyak orang yang mengenal panti indah di jawa tengah ini. Pantai menganti terletak di kabupaten Kebumen- Jawa Tengah.
Hanya sekedar berbagi pengalaman saja. Jujur sudah lama saya ingin sekali menginjakan kaki di pantai tersebut. Karena kaka saya selalu memperlihatkan foto-fotonya kepada saya. Saat itu saya baru saja lulus dari jenjang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan di salah satu sekolah di SMKN 3 Kuningan di Jawa Barat. Setelah jadwal saya hampir kosong , saya berangkat menuju Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah bersama ayah saya. Sudah menjadi kebiasaan ayah saya selalu pulang-pergi Kebumen-Kuningan. Dan kebetulan karena ibu saya asli kebumen, kaka saya juga melanjutkan pendidikan sarjana di kota beriman ini.
Singkat cerita, saya sudah merencanakan planning ke pantai menganti bersama ovi teman saya yang berada di kota beriman ini. Sebenarnya saya sedikit ragu sih, soalnya saya selalu dibilangin sama kaka jangan berangkat naik motor berdua sama temen perempuan ke pantai menganti. Katanya sih kasihan diperjalanannya. Tapi apa boleh buat, karena saya adalah orang yang nekat ya jadilah saya berangkat karena saya sudah mendapatkan izin dari ayah. Menurut kaka saya memang perjalanan ke pantai menganti ini cukup apa ya amazing sih, habisnya katanya jalannya berliku naik turun bukit. Pokonya jalannya katanya tuh ekstrim. Tapi inilah saya selalu mencoba hal-hal baru. Akses menuju pantai menganti ini memang cukup sulit untuk para penikmat pantai yang tidak membawa kendaraan pribadi. Jadi disarankan membawa kendaraan pribadi semacam motor atau mobil jenis avanza atau yang lebih kecil dari avanza misal jazz atau sejenisnya. Karena jalan menuju pantai awalnya memang cukup besar sejenis jalan desalah, Cuma pas sudah masuk keperkampungan dan semacam hutan apalagi dengan kondisi jalan yang berlikaliku penuh tanjakan dan turunan cukup sulit apabila membawa kendaraan yang terlalu besar, ditakutkan apabila dari arah yang berlawanan ada kendaraan yang sama seperti mobil bertemu mobil itu benar-benar haru berhati-hati, tidak diperkenankan membawa kendaraan dengan kecepatan tinggi.
Ah kelamaan ngomong haha..
Sekitar jam 7 saya menjemput teman saya si ovi di pertigaan kewedusan. Dan lanjut menuju arah jalan baru yang mau menuju ke terminal kebumen, maklum cari jalan yang ngga ada polisi hehe soalnya saya belum punya sim haha.
Lanjut sampai perempatan habis jalan baru terminal , saya ambil arah kanan yang mau menuju ke arah sruweng, tapi saat kita menemukan lampu merah yang ada papan arah petanahan tidak jauh dari terminal kebumen, kita ambil arah menuju ke petanahan ( belok kiri ).  Lanjut terus ikuti petunjuk mengikuti jalur menuju ke pantai petanahan, tapi setelah diperempatan pantai petanahan kita belok ke kanan  menuju ke daerah apa ya saya lupa , pokonya ada papan petunjuknya ko ambil arah yang mau menuju ke pantai shuwuk. Setelah lewat pantai shuwuk terus kita bakal ngelewati pantai karang bolong, nah disitu ada pertigaan , ambil arah kiri dan kita mulai deh yang namanya jalur turun naik bukit nan tikungan yang terjal. Terus ikuti jalan, kita juga bakal ngelewati spanduk yang bertulisan selamat datang di pantai pancoran, tapi kita tetep ikuti jalan, baru deh kalau ada spanduk di sebelah kiri jalan yang tulisan “Selamat datang di pantai menganti” baru kita belok kiri.
Ga jauh dari belokan tadi, sudah ada penjaga tiket, cukup murah ko kurang dari 4000/orang itu pun sudah termasuk parkir motor.
Oh ya jangan kawatir kalau seandainya kehabisan bahan bakar, soalnya banyak juga yang berjualan bensin eceran dijalan menuju ke pantai menganti. Sampai di pembelian tiket kita lanjut, nah disini nih pemandangan udah mulai kelihatan, angin juga udah mulai kerasa banget pokonya. Terus ikuti jalan dan kita bakalan nemuin yang namanya view yang bener-bener indah banget. Tapi saya lupa ga ngambil moment ini, soalnya maklum lagi nyetir dan males buat berhenti, kepengen nyampe di pantainya hehe..
pokonya keren banget deh, buat para pecinta fotograper wajib banget deh, masih alami juga loh kalu dilihat-lihat. Nah nyampe ujung jalan aspal, kita langusung naro motor di tempat yang udah disediain. Nyampe parkiran dan udah ngestandarin motor,malah pusing naro helm . ini loh helm saya ga muat di kunci dijok, sebenernya saya malu banget pake helm ini, bukan karena apa-apa , lah cewe ko pake helm fullface, hemmmm maluu lah L gara-gara kaka saya ini tuh ( maaf curhat ). Nah akhrinya saya dan ovi berkunjung ke warung depan parkiran buat nitipin helm, ya modus aja sih beli minuman yang ujung-ujungnya nitipin helm wkwk. Tapi gapapa, disini pedangannya ramah-ramah ko, baik-baik pula J
Saya juga sempet nanya ngobrol-ngobrol gitu sama mba yang punya warungnya, dan saya dikasih tau kalau ikutin jalan keatas viewnya lebih bagus lagi. Ga pikir panjang kita berdua langsung ke atas, buset ini cape juga ya nanjak mana jalan kaki lagi hmm... untung tadi beli minum haha.
Nah, udah bercape-cape selama perjalanan menuju ke pantai menganti ditambah jalan kaki nanjak pula, akhirnya sampai deh di atas, ga jauh dari mercusuar. Sumpah ya siapapun yang kesini pokonya ini tuh indah banget, subhanallah ... allahu akbar... amazing banget pokonya.
Dari atas sini, kita bisa lihat bukit dipinggir laut yang indah banget. Ini tuh perpaduan yang sempurna banget, bukit sejenis tebing yang hijau alami ditambah air laut yang biru , wooow banget. Kita juga bisa lihat ada sejenis rumah yang terbuat dar sejenis kayu jati gitu, indah banget kayanya sih ini sejenis homestay apa villa ya, tapi lebih ke villa sih hehe.. oh iya, dari sebelah mercusuar kita juga bisa lihat karang yang di serbu ombak yang ga terlalu jauh dari bibir pantai. Nah kita lanjut lagi nih, ke sebelah kanan turun sedikit dari mercusuar. Ternyata bagus banget, inisiatif yang bagus banget, ternyata penduduk sekitar membuat tempat sejenis tempat duduk yang diatapi jerami, wah pasti so sweet banget kalau kesini sama seseorang yang spesial sambil lihat sunset atau sunrise. Ya walau tempat duduk ini dibandrol sekitar Rp. 5000/ tempat duduk dan Rp. 10.000/ tempat berteduh yang cukup besar .
Ini kaki saya dan kaki teman saya, viewnya bagus kan?

Nah kaki aku ga pernah mau diem kalau udah kaya gini tuh, aku ngajak ovi buat turun dari perbukitan menuju ke tempat landai dibawah, ada tempat yang bagus banget viewnya. Rerumputan jepang yang alami, ditambah desir ombah yang cukup ganas ya maklum lah namanya juga masih keluarga pantai selatan jadi ombaknya cukup ganas. Oh ya disini tuh bagus banget buat ambil moment apalagi yang suka groufie atau selfie. Nah kita tuh habis dari situ jalan lagi ke arah bawah lagi, kita jalan di batu karang yang ga terkena air laut. Ada sejenis mata air ga jauh dari batu karang ini, dan kita juga sampai ke ujung karang ini, sumpah pas nyampe diujung karang yang kita tinjakan, kita lihat air ombaknya jernih banget pokonya amzing deh. Pas kita lagi foto-foto ternyata ada yang baru datang loh,  wah ada yang mau prewedding nih, pakaian khas gaun pengantin dan jas dan beberapa fotographer. 
Dari pinggir atas 

Waktu udah nunjukin pukul 12.00 kita berdua mau ke pantai menganti yang dekat parkiran itu loh, tapi sebelum kesana tepatnya di atas itu kan ada saung , nah kita lihat ada kelapa dwegan, ya kita duduk dulu sambil santai-santai sebentar lah hehe. Udah gitu kita lanjut menuju ke pasir putihnya, eh diperjalanan ga jauh dari tempat tadi kita beli kelapa muda, aku lihat ada burung bagus deh, warnanya hijau gitu campur warna kuning apa orange ya lupa, pokonya bagus. Lanjut kita tuh turun dari bukit menuju ke pasir putih, nah disana kita main pasir sebentar dan paling lama itu lihat-lihat bulu babi sama sejenis bintang laut, Cuma bintang lautnya beda gitu deh. Kita juga mencoba memegang bulu babi sama bintang lautnya, awalnya sih ragu soalnya takut ga boleh dipegang takut ada racun atau apa kalau dipegang, tapi pas kita deketin beberapa anaknya nelayan katanya gapapa kalau kita pegang juga, mereka ngambilin terus naro ditangan kita berdua. Dan lama-lama ya ngambil sendiri yang lebih besar , Cuma kepengin tau rasanya ambil dengan tangan sendiri, oh iya terumbu karang disini juga bagus-bagus, ikannya juga bagus-bagus kalau seandainya kita tepat waktunya untuk berkunjung kesini, menurutku ya kalau mau datang kesini lebih baik saat musim surut air laut, atau musim panas lah. Biar lebih greget gitu biar bisa ke batu karang dan biar bisa lihat terumbu karang serta jenis jenis mahluk kecilnya. Kalau musim hujan, kemungkinan air bakalan pasang dan itu ga bagus menurut aku, soalnya ombaknya juga gede. 

Kebumen


Terumbu karang
cantik kan?

Jembatan yang tidak jauh dari pantai shuwuk dan karang bolong
saya melewati jembatan ini, viewnya bagus banget.

Nah setelah itu sekitar pukul 1 kita tuh kembali lagi ke pusat kota. Kalau pulangnya sih lumayan cepet sih ya, sekitar 1- 1,5 jam soalnya udah hapal jalanya, tapi pas berangkat lumayan lama. Maklum baru pertama ke pantai menganti dan ga tau jalan hehe.  Oh iya kalau ke pantai menganti bisa 3 jalur kalau aku ga salah. 1. Lewat jalur petanahan 2.Gombong 3. Ijo (perbatasan Banyumas-Kebumen) .Tapi lebih mudah pake jalur gombong dan lebih cepet. Biaya yang dikeluarin juga ga terlalu banyak kalau ke pantai menganti hehe. Oh iya kebanyakan pengunjung yang datang ke pantai menganti masih pribumi warga kebumen, tapi ada juga yang dari solo dan jogja, soalnya kalau ga salah baca itu juga salah satu jalur alternatif ke jogja kalau jalur utama macet.


Sekian dan terimakasih. Maaf kalau ada salah-salah informasi.
Diberdayakan oleh Blogger.