Selasa, 04 Maret 2014

Ekosistem IPA SMK XII

Ekosistem adalah sistem alam yang dibentuk dari interaksi antarmakhluk hidup dan interaksi antara makhluk hidup dengan faktor lingkungannya pada suatu kawasan tertentu.

1.     Komponen Biotik
Setiap makhluk hidup membutuhkan tempat untuk tinggal yang disebut dengan habitat. Semut misalnya, mempunyai habitat ditanah. Namun selain semut, tanah juga merupakan habitat bagi cacing tanah dan makhluk hidup lainnya. Demikian juga dengan komponen biotik pada ekosistem. Komponen biotik yang menyusun ekosistem mencakup seluruh makhluk hidup baik sejenis maupun bereda jenis, yang hidup di tempat tertentu. Dengan demikian, pada setiap suatu ekosistem, setiap makhluk hidup merupakan komponen biotik bagi makhluk hidup lainnya.
Komponen biotik pada ekosistem sawah misalnya, bisa mencakup mikroorganisme, padi, belalang, manusia, jamur, ganggang, lumut dan tumbhan paku. Setiap komponen biotik mempunyai pola interaksi sendiri. Misalnya untuk memperoleh nutrisi dan energi, jamur berinteraksi dengan padi dengan cara memparasitinya, sedangkan belalang dengan cara memakan daun padi.
Tingkat organisasi kehidupan makhluk hidup :

a. Individu adalah Organisme tunggal. Contoh : Seekor ayam, seekor kambing, sebatang pohon, seeorang manusia.
b. Populasi adalah sekelompok makhluk hidup yang sama jenis dan menempati suatu area atau kawasan tertentu.Contoh ­: Sekelompok kambing, Sekelompok Ayam.
c. Komunitas adalah Interaksi antar populasi dalam suatu area.Contoh : Sekelompok ayam dan kambing.
d.Ekosistem adalah sistem alam yang dibentuk dari interaksi antarmakhluk hidup dan interaksi antara makhluk hidup dengan faktor lingkungannya pada suatu kawasan tertentu.Contoh : Ekosistem laut, Ekosistem kolam

2.     Komponen abiotik
Komponen abiotik merupakan aspek tak hidup dalam suatau ekosistem. Adapun beberapa komponen abiotik yang menyusun ekosistem sebagai berikut:
a.Cahaya, merupakan sumber energi yang ada di permukaan bumi. Hanya tumbuhan dan organisme fotosintetik saja yang memanfaatkan cahaya matahari secara langsung untuk kehidupannya.
b. Udara, makhluk hidup membutuhkan udara untuk kelangsungan hidup. Oksigen dibutuhkan oleh banyak makhluk hidup untuk bernafas, sedangkan karbon dioksida dalam udara dibutuhkan untuk melakukan proses fotosintesis.
c. Air, Air sangat dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup baik yang berhabitat didarat maupun perairan. Air dapat berbentuk padat, cair dan gas. Di alam, air tidak selalu tersedia dalam bentuk cair. Ada air dalam bentuk kristal es,dan uap air.
d.Batu dan tanah, tanah merupakan tempat hidup bagi beragam makhluk hidup mulai dari yang berukuran renik, seperti bakteri dan protozoa hingga yang berukuran besar seperti gajah.
e. Suhu, Suhu lingkungan meupakan faktor penting bagi makhluk hidup dalam proses metabolisme. Setiap makhluk hidup mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap suatu rentang suhu tertentu.
f. Topografi, adalah keadaan tinggi rendahnya permukaan bumi pada suatu tempat. Keadaan ini  tentu saja akan mempengaruhi penyebaran makhluk hidup.

--- Interaksi Antar Biotik
Dalam ekosistem, ada interaksi antar komponen biotik, maupun interaksi abiotik-biotik. Interaksi antar faktor biotik dapat terjadi dalam berbagai sifat yaitu;
a. Netralitas, yaitu hubungan antara  individu dari populasi yang berbeda  yang tidak saling  terpengaruh. Misalnya  hidup bersama antara rusa dan jenis kera di hutan-hutan Kalimantan atau unggas dan kerbau di padang gembala, yang hidup rukun.
b.Kompetisi, yaitu  dua individu atau spesies berebut sumber daya terbatas seperti pakan, air, ruang untuk sarang, pasangan, dll. Kompetisi dapat terjadi antarindividu dari spesies yang sama, yaitu kompetisi intraspesifik. Misalnya kompetisi dua ekor kucing jantan dalam merebutkan seokor kucing betina. Kompetisi juga terjadi antarindividu dari dua spesies yang berbeda, yaitu kompetisi interspesifik. Contohnya kuda dengan sapi di padang rumput ketika merebutkan makanan.
c.  Simbiosis, yaitu merupakan cara hidup bersama antara dua jenis makhluk hidup yang berbeda yang bersifat langsung dan erat. Simbiosis berdasar sifatnya membentuk tiga model yaitu :
                            1).      Simbiosis mutualisme (saling menguntungkan), misalnya antara kerbau dengan burung jalak pemakan kutu, ganggang biru atau ganggang hijau dengan jamur yang membentuk lumut kerak, serta lebah madu dengan bunga.
                            2).      Simbiosis komersialisme (salah satu diuntungkan tetapi yang lain tidak dirugikan) misalnya anggrek  dengan pohon inang, ikan remora dengan hiu, serta paku tanduk rusa dengan pohon  inang.
                            3).      Simbiosis parasitisme (satu untung dan satu dirugikan), misalnya benalu dengan pohon inang, tali putri dengan tanaman pagar, dan cacing  pita dengan manusia.

d. Alelopati, yaitu interaksi antara organisme yang mana keberadaan satu organisme dapat menghambat pertumbuhan atau perkembangan organisme lainnya melalui pelepasan racun. Misalnya beberapa jenis fungi dapat mengahasilkan antibiotik yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Contoh lain adalah tanaman pinus yang mampu menghasilkan zat yang mampu meningkatkan keasaman tanah di sekitarnya, sehingga tanaman yang tidak tahan asam tidak dapat tumbuh.
e.  Predatorisme dan Parasitisme. Pada tipe interaksi ini salah satu spesies menjadi lawan spesies interaksinya. Proses ini adalah fundamental bagi rantai pakan di atas jenjang autotropik di mana tidak ada beda antara herbivora pemakan vegetasi atau pemakan lawan. Letak perbedaan predasi dan parasitisasi adalah bahwa pada yang pertama yaitu predator ukurannya lebih besar dari mangsanya dan proses mangsa terjadi di luar (eksternal), pada parasitisasi mangsa lebih besar dan pemangsaan terjadi dalam tubuh  pangsa (internal). Misalnya hubungan antara katak dengan ular, tikus dengan burung hantu, atau burung dengan belalang, serta kelompok herbivora dengan kelompok karnivora.
Sifat-sifat interaksi di atas, khususnya yang  bersifat predatorisme dan parasitisme membentuk pola tertentu, yaitu pola makan dan dimakan yang disebut rantai makanan (food chain). Perluasan rantai makanan membentuk jaring-jaring makanan (food web)

a. Rantai makanan
Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan dengan urutan dan arah tertentu. Dalam rantai makanan  yang ditunjukkan oleh gambar di bawah ini, rumput berperan sebagai produsen, belalang berperan sebagai konsumen I karena memakan produsen, tikus sebagai konsumen II, ular  berperan sebagai konsumen III karena memakan konsumen II, elang berperan sebagai konsumen IV  karena memakan Konsumen III. Dapatkah kiranya elang menjadi konsumen tingkat III, bagaimana caranya?
Dalam ekosistem air yang berperan sebagai produsen adalah fitoplankton, yaitu tumbuhan kecil yang melayang-layang dalam air, yang berperan sebagai konsumen I adalah zooplankton, yaitu hewan-hewan kecil yang melayang-layang dalam air, konsumen-konsumen berikutnya adalah hewan-hewan air yang lain.

b. Jaring-jaring makanan
Di dalam ekosistem alami, satu rantai makanan yang sederhana jarang sekali terjadi, karena hanya sedikit konsumen yang memakan satu jenis organisme. umumnya di dalam suatu ekosistem membentuk suatu hubungan makan dan dimakan yang kompleks. Satu jenis produsen bisa dimakan oleh banyak jenis konsumen primer, dan seterusnya. Hubungan makan dan dimakan yang kompleks tersebut daling bercabang dan berkaitan sehingga membentuk jaring-jaring makanan (food web).

Selasa, 04 Maret 2014

Ekosistem IPA SMK XII

Diposting oleh Elsa Dwi Juliana 0 komentar
Ekosistem adalah sistem alam yang dibentuk dari interaksi antarmakhluk hidup dan interaksi antara makhluk hidup dengan faktor lingkungannya pada suatu kawasan tertentu.

1.     Komponen Biotik
Setiap makhluk hidup membutuhkan tempat untuk tinggal yang disebut dengan habitat. Semut misalnya, mempunyai habitat ditanah. Namun selain semut, tanah juga merupakan habitat bagi cacing tanah dan makhluk hidup lainnya. Demikian juga dengan komponen biotik pada ekosistem. Komponen biotik yang menyusun ekosistem mencakup seluruh makhluk hidup baik sejenis maupun bereda jenis, yang hidup di tempat tertentu. Dengan demikian, pada setiap suatu ekosistem, setiap makhluk hidup merupakan komponen biotik bagi makhluk hidup lainnya.
Komponen biotik pada ekosistem sawah misalnya, bisa mencakup mikroorganisme, padi, belalang, manusia, jamur, ganggang, lumut dan tumbhan paku. Setiap komponen biotik mempunyai pola interaksi sendiri. Misalnya untuk memperoleh nutrisi dan energi, jamur berinteraksi dengan padi dengan cara memparasitinya, sedangkan belalang dengan cara memakan daun padi.
Tingkat organisasi kehidupan makhluk hidup :

a. Individu adalah Organisme tunggal. Contoh : Seekor ayam, seekor kambing, sebatang pohon, seeorang manusia.
b. Populasi adalah sekelompok makhluk hidup yang sama jenis dan menempati suatu area atau kawasan tertentu.Contoh ­: Sekelompok kambing, Sekelompok Ayam.
c. Komunitas adalah Interaksi antar populasi dalam suatu area.Contoh : Sekelompok ayam dan kambing.
d.Ekosistem adalah sistem alam yang dibentuk dari interaksi antarmakhluk hidup dan interaksi antara makhluk hidup dengan faktor lingkungannya pada suatu kawasan tertentu.Contoh : Ekosistem laut, Ekosistem kolam

2.     Komponen abiotik
Komponen abiotik merupakan aspek tak hidup dalam suatau ekosistem. Adapun beberapa komponen abiotik yang menyusun ekosistem sebagai berikut:
a.Cahaya, merupakan sumber energi yang ada di permukaan bumi. Hanya tumbuhan dan organisme fotosintetik saja yang memanfaatkan cahaya matahari secara langsung untuk kehidupannya.
b. Udara, makhluk hidup membutuhkan udara untuk kelangsungan hidup. Oksigen dibutuhkan oleh banyak makhluk hidup untuk bernafas, sedangkan karbon dioksida dalam udara dibutuhkan untuk melakukan proses fotosintesis.
c. Air, Air sangat dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup baik yang berhabitat didarat maupun perairan. Air dapat berbentuk padat, cair dan gas. Di alam, air tidak selalu tersedia dalam bentuk cair. Ada air dalam bentuk kristal es,dan uap air.
d.Batu dan tanah, tanah merupakan tempat hidup bagi beragam makhluk hidup mulai dari yang berukuran renik, seperti bakteri dan protozoa hingga yang berukuran besar seperti gajah.
e. Suhu, Suhu lingkungan meupakan faktor penting bagi makhluk hidup dalam proses metabolisme. Setiap makhluk hidup mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap suatu rentang suhu tertentu.
f. Topografi, adalah keadaan tinggi rendahnya permukaan bumi pada suatu tempat. Keadaan ini  tentu saja akan mempengaruhi penyebaran makhluk hidup.

--- Interaksi Antar Biotik
Dalam ekosistem, ada interaksi antar komponen biotik, maupun interaksi abiotik-biotik. Interaksi antar faktor biotik dapat terjadi dalam berbagai sifat yaitu;
a. Netralitas, yaitu hubungan antara  individu dari populasi yang berbeda  yang tidak saling  terpengaruh. Misalnya  hidup bersama antara rusa dan jenis kera di hutan-hutan Kalimantan atau unggas dan kerbau di padang gembala, yang hidup rukun.
b.Kompetisi, yaitu  dua individu atau spesies berebut sumber daya terbatas seperti pakan, air, ruang untuk sarang, pasangan, dll. Kompetisi dapat terjadi antarindividu dari spesies yang sama, yaitu kompetisi intraspesifik. Misalnya kompetisi dua ekor kucing jantan dalam merebutkan seokor kucing betina. Kompetisi juga terjadi antarindividu dari dua spesies yang berbeda, yaitu kompetisi interspesifik. Contohnya kuda dengan sapi di padang rumput ketika merebutkan makanan.
c.  Simbiosis, yaitu merupakan cara hidup bersama antara dua jenis makhluk hidup yang berbeda yang bersifat langsung dan erat. Simbiosis berdasar sifatnya membentuk tiga model yaitu :
                            1).      Simbiosis mutualisme (saling menguntungkan), misalnya antara kerbau dengan burung jalak pemakan kutu, ganggang biru atau ganggang hijau dengan jamur yang membentuk lumut kerak, serta lebah madu dengan bunga.
                            2).      Simbiosis komersialisme (salah satu diuntungkan tetapi yang lain tidak dirugikan) misalnya anggrek  dengan pohon inang, ikan remora dengan hiu, serta paku tanduk rusa dengan pohon  inang.
                            3).      Simbiosis parasitisme (satu untung dan satu dirugikan), misalnya benalu dengan pohon inang, tali putri dengan tanaman pagar, dan cacing  pita dengan manusia.

d. Alelopati, yaitu interaksi antara organisme yang mana keberadaan satu organisme dapat menghambat pertumbuhan atau perkembangan organisme lainnya melalui pelepasan racun. Misalnya beberapa jenis fungi dapat mengahasilkan antibiotik yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Contoh lain adalah tanaman pinus yang mampu menghasilkan zat yang mampu meningkatkan keasaman tanah di sekitarnya, sehingga tanaman yang tidak tahan asam tidak dapat tumbuh.
e.  Predatorisme dan Parasitisme. Pada tipe interaksi ini salah satu spesies menjadi lawan spesies interaksinya. Proses ini adalah fundamental bagi rantai pakan di atas jenjang autotropik di mana tidak ada beda antara herbivora pemakan vegetasi atau pemakan lawan. Letak perbedaan predasi dan parasitisasi adalah bahwa pada yang pertama yaitu predator ukurannya lebih besar dari mangsanya dan proses mangsa terjadi di luar (eksternal), pada parasitisasi mangsa lebih besar dan pemangsaan terjadi dalam tubuh  pangsa (internal). Misalnya hubungan antara katak dengan ular, tikus dengan burung hantu, atau burung dengan belalang, serta kelompok herbivora dengan kelompok karnivora.
Sifat-sifat interaksi di atas, khususnya yang  bersifat predatorisme dan parasitisme membentuk pola tertentu, yaitu pola makan dan dimakan yang disebut rantai makanan (food chain). Perluasan rantai makanan membentuk jaring-jaring makanan (food web)

a. Rantai makanan
Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan dengan urutan dan arah tertentu. Dalam rantai makanan  yang ditunjukkan oleh gambar di bawah ini, rumput berperan sebagai produsen, belalang berperan sebagai konsumen I karena memakan produsen, tikus sebagai konsumen II, ular  berperan sebagai konsumen III karena memakan konsumen II, elang berperan sebagai konsumen IV  karena memakan Konsumen III. Dapatkah kiranya elang menjadi konsumen tingkat III, bagaimana caranya?
Dalam ekosistem air yang berperan sebagai produsen adalah fitoplankton, yaitu tumbuhan kecil yang melayang-layang dalam air, yang berperan sebagai konsumen I adalah zooplankton, yaitu hewan-hewan kecil yang melayang-layang dalam air, konsumen-konsumen berikutnya adalah hewan-hewan air yang lain.

b. Jaring-jaring makanan
Di dalam ekosistem alami, satu rantai makanan yang sederhana jarang sekali terjadi, karena hanya sedikit konsumen yang memakan satu jenis organisme. umumnya di dalam suatu ekosistem membentuk suatu hubungan makan dan dimakan yang kompleks. Satu jenis produsen bisa dimakan oleh banyak jenis konsumen primer, dan seterusnya. Hubungan makan dan dimakan yang kompleks tersebut daling bercabang dan berkaitan sehingga membentuk jaring-jaring makanan (food web).
Diberdayakan oleh Blogger.