Selasa, 19 Agustus 2014

Bisakah kamu mengartikan kepedulianku?

Kamu tidak pernah tau bahagaimana cara aku mencintaimu, kamu bahkan tidak pernah peduli seperti seakan-akan kamu tidak tau.  Berhari-hari aku menunggumu, menunggu sesuatu kebahagiaan akan datang padaku. Setelah lama aku berjuang untuk bisa melupakan seseorang sebelumnya.

Tapi itu semua percuma, karena aku tau tidak akan ada kebahagiaan untuk aku saat ini.
Beberapa percakapan ditelfon , percakapan singkat di masaage.
Kau bilang, hal-hal yang membuatku percaya bahwa dia mempunyai perasaan yang sama sepertiku.
Dia menunjukannya, menunjukan sesuatu yang belum pernah aku rasakan. Beberapa pertemua, pertemuan pertama, perbincangan empat mata terjadi diantara kita. Aku merasa bahwa kamu istimewa untukku. Ketika kenyamanan itu mulai aku rasakan, dan ketika itu pula aku tau aku akan kehilangan.
Kata-kata manis yang kamu lontarkan untukku, aku menganggap semuanya benar-benar lebih dari seorang hubungan antara kakak dan adik.
Tapi setelah beberapa bulan dengan kenyamanan itu,  kamu mulai meletakan luka ditelinga dan hatiku.

Yang aku pikir dia tidak akan mungkin mempunyai seseorang yang spesial dihatinya, yang aku pikir dia tidak akan sekejam ini padaku.
Aku tau, mungkin yang selama ini kau anggap aku sebagai teman curhat, yang kau anggap aku sebagai seseorang yang kau datangi kapanpun.
Saat telingaku mulai mendengarkanmu, aku seperti ingin terjun kedasar jurang, aku ingin teriak sebisa dan sekencangnya.
Apa begitu mudahnya kamu mengucapkan kata-kata yang sangat menyentuh hati perempuan? Ya, ketika itu aku meluapkan perasaanku sebagai perempuan kepadanya, walau ia tidak tau inti dari nasehat yang aku berikan untuknya. Aku sengaja, agar dia tau bahwa perempuan punya hati yang lemah. Punya hati yang cepatnya tersakiti. Tapi dia takan pernah menyadarinya, karena hatinya buta ketika melihat hatiku.


Selasa, 19 Agustus 2014

Bisakah kamu mengartikan kepedulianku?

Diposting oleh Elsa Dwi Juliana 0 komentar
Kamu tidak pernah tau bahagaimana cara aku mencintaimu, kamu bahkan tidak pernah peduli seperti seakan-akan kamu tidak tau.  Berhari-hari aku menunggumu, menunggu sesuatu kebahagiaan akan datang padaku. Setelah lama aku berjuang untuk bisa melupakan seseorang sebelumnya.

Tapi itu semua percuma, karena aku tau tidak akan ada kebahagiaan untuk aku saat ini.
Beberapa percakapan ditelfon , percakapan singkat di masaage.
Kau bilang, hal-hal yang membuatku percaya bahwa dia mempunyai perasaan yang sama sepertiku.
Dia menunjukannya, menunjukan sesuatu yang belum pernah aku rasakan. Beberapa pertemua, pertemuan pertama, perbincangan empat mata terjadi diantara kita. Aku merasa bahwa kamu istimewa untukku. Ketika kenyamanan itu mulai aku rasakan, dan ketika itu pula aku tau aku akan kehilangan.
Kata-kata manis yang kamu lontarkan untukku, aku menganggap semuanya benar-benar lebih dari seorang hubungan antara kakak dan adik.
Tapi setelah beberapa bulan dengan kenyamanan itu,  kamu mulai meletakan luka ditelinga dan hatiku.

Yang aku pikir dia tidak akan mungkin mempunyai seseorang yang spesial dihatinya, yang aku pikir dia tidak akan sekejam ini padaku.
Aku tau, mungkin yang selama ini kau anggap aku sebagai teman curhat, yang kau anggap aku sebagai seseorang yang kau datangi kapanpun.
Saat telingaku mulai mendengarkanmu, aku seperti ingin terjun kedasar jurang, aku ingin teriak sebisa dan sekencangnya.
Apa begitu mudahnya kamu mengucapkan kata-kata yang sangat menyentuh hati perempuan? Ya, ketika itu aku meluapkan perasaanku sebagai perempuan kepadanya, walau ia tidak tau inti dari nasehat yang aku berikan untuknya. Aku sengaja, agar dia tau bahwa perempuan punya hati yang lemah. Punya hati yang cepatnya tersakiti. Tapi dia takan pernah menyadarinya, karena hatinya buta ketika melihat hatiku.


Diberdayakan oleh Blogger.