Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelubungi bumi. Atmosfer terdiri dari berbagai macam gas. Gas-gas yang terkandung pada atmosfer berpengaruh terhadap kehidupan di bumi, seperti berikut:
1. Nitrogen (N2)
Nitrogen dalam atmosfer sukar bersenyawa dengan unsure lain. Dalam jumlah kecil nitrogen bermanfaat bagi tumbuh-tumbuhan Rhizobium sp yang hidup dalam akar tumbuhan kacang-kacangan dapat mengikat nitrogen untuk diubah menjadi ammonia (NH2)
2. Oksigen (O2)
Oksigen sifatnya aktif bersenyawa dengan unsure lain dalam proses oksida. Manfaat oksigen pada makhluk hidup yaitu untuk mengubah makanan menjadi energy.
3. Karbondioksida (CO2)
Manfaat karbondioksida adalah:
a. Mengarpsorsi pancaran panas matahari
b. Sebagai bahan baku untuk membuat karbohidrat dalam proses fotosintesis
Selain nitrogen, oksigen dan karbondioksida, masih terdapat zat lain dalam jumlah kecil, misalnya amoniak, belerang dioksida dan uap air.
Makin tinggi atmosfer, prosentase zat yang ringan makin besar, seperti uap air (H2O), sedangkan zat yang berat seperti Nitrogen (N2), Oksigen (O2) dan Argon (Ar) makin berkurang.
Untuk mengetahui komposisi gas yang terkandung dalam atmosfer secara terperinci bisa dilihat pada table berikut:
Nama gas | Symbol kimia | Volume (%) |
Nitrogen | N2 | 78,08 |
Oksigen | O2 | 20,95 |
Argon | Ar | 0,93 |
Karbondioksida | CO2 | 0,034 |
Neon | Ne | 0,0018 |
Helium | He | 0,052 |
Ozon | O3 | 0,0006 |
Hydrogen | H2 | 0,00005 |
Krypton | Kr | 0,00011 |
Metana | CH4 | 0,00015 |
Xenon | Xe | Sangat kecil |
(sumber: Susilo P, 1993)
Berdasarkan table tersebut terlihat bahwa gas nitrogen merupakan gas yang paling banyak terdapat dalam atmosfera bumi. Salah satu sumber gas nitrogen adalah dari pembakaran sisa-sisa pertanian dan akibat letusan gunung api. Gas lain yang juga cukup banyak terkandung dalam atmosfer adalah oksigen, yang dihasilkan terutama melalui proses fotosintesis pada tumbuhan yang berdaun hijau.
Ozon merupakan salah satu gas yang dalam atmosfer jumlahnya sangat sedikit, namun sangat berguna bagi kehidupan di bumi, karena ozonlah yang menyerap sinar ultraviolet yang dipancarkan sinar matahari, sehingga jumlahnya sudah sangat berkurang ketika sampai dipermukaan bumi. Seandainya radiasi ultraviolet ini tidak terserap oleh ozon, pada saat tiba di bumi sinar ini akan menimbulkan malapetaka bagi kehidupan makhluk yang ada di bumi karena dapat membakar kulit makhluk hidup, memecahkan kulit pembuluh darah, menyebabkan penyakit kanker kulit dan efek-efek lainnya. Sedangkan dalam jumlah yang sedikit, sinar ultraviolet ini sangat membantu tumbuh-tumbuhan dalam proses fotosintesis, dan bagi manusia membentuk vitamin D dalam tubuh. Gas ozon banyak terdapat pada ketinggian sekitar 15-35 Kilometer diatas permukaan bumi, tepatnya pada lapisan stratosfer.
Sumber
1. Harmanto Gatot (2008): Geografi Bilingual untuk SMA/MA kelas X; penerbityramawidya; Bandung.
2. Ruhimat Mamat dkk (2000); panduan menguasai geografi; Ganeca Exact; Bandung
0 komentar:
Posting Komentar