Kamu tidak pernah
tau bahagaimana cara aku mencintaimu, kamu bahkan tidak pernah peduli seperti
seakan-akan kamu tidak tau. Berhari-hari
aku menunggumu, menunggu sesuatu kebahagiaan akan datang padaku. Setelah lama aku berjuang untuk bisa melupakan seseorang sebelumnya.
Tapi itu semua
percuma, karena aku tau tidak akan ada kebahagiaan untuk aku saat ini.
Beberapa percakapan
ditelfon , percakapan singkat di masaage.
Kau bilang, hal-hal
yang membuatku percaya bahwa dia mempunyai perasaan yang sama sepertiku.
Dia menunjukannya,
menunjukan sesuatu yang belum pernah aku rasakan. Beberapa pertemua, pertemuan
pertama, perbincangan empat mata terjadi diantara kita. Aku merasa bahwa kamu
istimewa untukku. Ketika kenyamanan itu mulai aku rasakan, dan ketika itu pula
aku tau aku akan kehilangan.
Kata-kata manis yang
kamu lontarkan untukku, aku menganggap semuanya benar-benar lebih dari seorang
hubungan antara kakak dan adik.
Tapi setelah
beberapa bulan dengan kenyamanan itu,
kamu mulai meletakan luka ditelinga dan hatiku.
Yang aku pikir dia
tidak akan mungkin mempunyai seseorang yang spesial dihatinya, yang aku pikir
dia tidak akan sekejam ini padaku.
Aku tau, mungkin
yang selama ini kau anggap aku sebagai teman curhat, yang kau anggap aku
sebagai seseorang yang kau datangi kapanpun.
Saat telingaku mulai
mendengarkanmu, aku seperti ingin terjun kedasar jurang, aku ingin teriak
sebisa dan sekencangnya.
Apa begitu mudahnya
kamu mengucapkan kata-kata yang sangat menyentuh hati perempuan? Ya, ketika itu
aku meluapkan perasaanku sebagai perempuan kepadanya, walau ia tidak tau inti
dari nasehat yang aku berikan untuknya. Aku sengaja, agar dia tau bahwa perempuan
punya hati yang lemah. Punya hati yang cepatnya tersakiti. Tapi dia takan
pernah menyadarinya, karena hatinya buta ketika melihat hatiku.
0 komentar:
Posting Komentar